Senja di Perempatan Jalan Karya : Wisnu Anggia Destari Dalam kesalku siang tadi Dunia seperti meruntuhkanku Aku benci Aku benci mereka Jangan teriak di depan wajahku Jangan ajariku makan dengan garpu Kalau dirimu masih makan dengan tanganmu Jangan memuji dirimu Aku muak mendengarnya Di sebuah jalan yang ramai Lampu merah tampak menyala Ah, aku terabas saja lampu merahnya Biar saja si penyeberang celaka Bahkan dunia enggan berteriak Sekalipun si penyeberang terbujur kaku di perempatan jalan Ternyata menyenangkan Dia mati dan aku malah senang Aku sudah gila, tidak Apakah aku sungguh senang? Ada dua teriakan aku dengar bersamaan Teriakan kesedihan Teriakan tawa yang lepas Apa ini ? Dan semua itu sebatas ilusi Lamunan di kala lampu merah terasa sangat lama Mengapa aku harus menerabas lampu merah? Bodoh Cari mati Malah aku yang tertabrak dari samping Ada wanita paruh baya menggendong bayi di trotoar Bajunya usang dan compang camping Wajahnya kotor dan kusam tak karuan Bayi yang digendon