Dalam Renungan Senja

Senja di Perempatan Jalan

Karya : Wisnu Anggia Destari


Dalam kesalku siang tadi

Dunia seperti meruntuhkanku

Aku benci

Aku benci mereka

Jangan teriak di depan wajahku

Jangan ajariku makan dengan garpu

Kalau dirimu masih makan dengan tanganmu 

Jangan memuji dirimu

Aku muak mendengarnya



​Di sebuah jalan yang ramai

Lampu merah tampak menyala

Ah, aku terabas saja lampu merahnya

Biar saja si penyeberang celaka

Bahkan dunia enggan berteriak

Sekalipun si penyeberang terbujur kaku di perempatan jalan

Ternyata menyenangkan

Dia mati dan aku malah senang 



​Aku sudah gila, tidak

Apakah aku sungguh senang?

Ada dua teriakan aku dengar bersamaan

Teriakan kesedihan

Teriakan tawa yang lepas

Apa ini ?



Dan semua itu sebatas ilusi

Lamunan di kala lampu merah terasa sangat lama

Mengapa aku harus menerabas lampu merah?

Bodoh

Cari mati

Malah aku yang tertabrak dari samping



Ada wanita paruh baya menggendong bayi di trotoar

Bajunya usang dan compang camping

Wajahnya kotor dan kusam tak karuan

Bayi yang digendongnya menangis

Dia tadahkan tangannya meminta belas kasihan siapapun yang lewat



Aku kasihan padanya, oh tidak

Wanita itu sebenarnya penculik

Aku kasihan pada bayi kecil itu

Apakah aku hanya bisa kasihan?

Dan betapa menyedihkannya aku

Mengetahui,

tapi hanya diam



Kakak beradik pengamen cilik duduk bersama di sebuah pos penjagaan dekat perempatan jalan

Sang kakak perempuan membuka bungkusan kertas yang berisi nasi dan lauk

Dia makan bersama adik laki-lakinya yang masih kecil

Sang kakak tampak pucat

Badannya kurus 

Tampak tak terawat sebagai anak

Setidaknya,

keadaan Sang adik jauh lebih baik darinya



Dia menyuapi adiknya

Dia tak mempedulikan dirinya sendiri yang juga lapar

Ah, lihat adiknya begitu riang

Aku lihat senyuman teduh di wajah Sang kakak

Dan akhirnya aku mengerti

Sang kakak berusaha membuat momen bahagia untuk dia nikmati

Dan membuat adiknya riang, 

adalah momen bahagia itu



Langit senja menyapa 

Mentari perlahan terbenam

Aku terus terdiam

Aku masih di perempatan jalan

Memejamkan mataku dan tersenyum sesaat

Aku merasa damai hari ini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa

SEMIKONDUKTOR

3 Macam Interaksi Cahaya pada Materi