SEMIKONDUKTOR

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.Disebut bahan semikonduktor atau setengah konduktor, karena bahan ini bukan terbuat dari konduktor murni.Bahan semikonduktor memiliki tahanan jenis antara 10-4 sampai 10-10 Ohm.cm
Tahanan jenis dari semikonduktor bergantung pada :
1.      suhu tahanan jenis biasanya berkurang dengan kenaikan suhunya. Koefisien suhu biasanya bernilai negatif,
2.      iluminasi cahaya tahanan jenisnya menurun dalam lingkungan yang lebih terang, dan
3.      medan listrik. Dalam semikonduktor tidak mengikuti aturan hukum Ohm, sehingga kuat arus yang mengalir tidak berbanding lurus dengan besarnya tegangan. Dapat dikatakan semikonduktor bukan tahanan linear.
Contoh bahan-bahan yang bersifat semikonduktor adalah boron, karbon, nitrogen, aluminium, silikon, phosporus, galium, germanium, arsenik, indium, tin, dan antimony.


Bahan semikonduktor terdiri dari dua jenis, yaitu :
1.      Bahan semikonduktor intrinsik
Bahan semikonduktor intrinsik adalah bahan semikonduktor yang terdiri dari satu unsur saja (murni)  antara lain : germanium (Ge), silikon (Si), selenium (Se), tellurium (Te), boron (B), dan lain-lain. Pada dasarnya semikonduktor murni belum mengalami penyisipan oleh atom akseptor atau atom donor. Pada suhu tinggi elektron valensi dapat berpindah menuju pita konduksi, dengan menciptakan hole pada pita valensi. Pengahantar listrik pada semikonduktor adalah elektron dan hole.
2.      Bahan semikonduktor ekstrinsik
Bahan semikonduktor ekstrinsik adalah bahan semikonduktor yang telah melalui proses doping. Proses doping adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (Impurity) pada semikonduktor yang murni (semikonduktor Intrinsik) sehingga dapat mengubah sifat atau karakteristik kelistrikannya.Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk proses doping, yaitu : Arsenic, Indium dan Antimony. Bahan-bahan ini disebut dopant.
4
Kemudian, bahan semikonduktor yang terdiri lebih dari satu unsur (campuran) yaitu : oksida tembaga (CuO), silikon karbit (SiC), dan mercury indium telluride (HgIn2Te4).
Semikonduktor ekstrinsik sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenia, yaitu :
a.       N-Type Semikonduktor
Semikonduktor jenis ini pembawa muatannya (Charge Carrier) adalah elektron. Elektron bermuatan Negatif sehingga disebut dengan Tipe Negatif atau N-type.
Semikonduktor yang berbahan silikon (Si), proses dopingnya dengan menambahkan arsenic atau antimony akan menjadikan semikonduktor tersebut sebagai N-type Semikonduktor.
Terdapat 2 (dua) pembawa muatan atau charge carrier dalam N-type Semikonduktor yakni elektron sebagai majority carrier dan hole sebagai minority carrier.
b.      P-Type Semikonduktor
Semikonduktor jenis ini kekurangan elektron atau disebut dengan hole. Ketika pembawa muatannya adalah hole maka Semikonduktor tersebut merupakan Semikonduktor bermuatan Positif. Karena semikonduktor jenis ini bermuatan positif, maka disebut positif type semikonduktor atau P-Type Semikonduktor.
Semikonduktor yang berbahan Silicon (Si), proses dopingnya dengan menambahkan Indium akan menjadikan semikondukter tersebut sebagai P-type Semikonduktor.
Terdapat 2 pembawa muatan dalam P-type Semikonduktor, yaitu hole sebagai majority carrier dan elektron sebagai minority carrier.








Semikonduktor. Kalau mendengar istilah tersebut yang ada dibenak adalah sebuah bahan yang memiliki sifat setengah kelistrikan. Dapat dikatakan begitu, namun lebih tepatnya semikonduktor adalah sebuah bahan yang memiliki sifat konduktivitas listrik yang tingkatannya ada di bawah konduktor, namun di atas insulator (isolator), atau dapat dikatakan berada di antara konduktor dan isolator.
Semikonduktor bersifat insulator (isolator) jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu. Namun, pada temperatur, arus, tata cara, dan persyaratan kerja tertentu semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spesifikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron, dan prosesnya disebut doping) sesuai dengan yang terdapat pada bagian kajian teori.
Proses doping adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (Impurity) pada semikonduktor yang murni (semikonduktor Intrinsik) sehingga dapat mengubah sifat atau karakteristik kelistrikannya.
Bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah silikon dan germanium, terutama dalam pembuatan komponen elektronika. Silikon lebih banyak digunakan daripada Gemanium karena sifatnya yang lebih stabil pada suhu tinggi.
Namun, pada bagian ini akan dijelaskan juga lebih rinci mengenai sifat dan kegunaan dari silikon, germanium, antimon, boron, dan galium.




1.      Silikon
Silikon terdapat paling banyak di muka bumi setelah oksigen. Namun, yang menjadi masalah adalah pemurniannya untuk dapat digunakan menjadi bahan yang bersifat semikonduktor. Proses pemurniannya sulit, karena memerlukan titik leleh yang tinggi, seperti yang kita ketahui jika struktur silikon termasuk dalam struktur kovalen raksasa, di mana sifat dari struktur kovalen raksasa adalah hanya akan meleleh pada suhu yang sangat tinggi (di atas 1000oC).
Silikon banyak digunakan dalam pembuatan penyearah arus, dan transistor sebagai bahan semikonduktor.



2.      Germanium
Germanium murni adalah metaloid yang bersifat keras, getas, berkilau, dan berwarna putih abu-abu.
Unsur ini memiliki sifat kimia dan fisika mirip silikon. Germanium stabil di udara dan air, serta tidak terpengaruh oleh asam dan basa, kecuali asam nitrat.Germanium tidak tersedia banyak di alam. Dalam proses geologi, unsur ini tidak banyak berasosiasi dengan mineral sehingga penyebarannya amat luas, namun dengan konsentrasi amat rendah.Bijih germanium termasuk langka.  Namun bijih ini pun biasanya tidak ditambang.Germanium merupakan semikonduktor penting yang terutama digunakan dalam transistor dan sirkuit terpadu.



3.         Antimon
Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sb (Stibium).  Antimon merupakan metaloid dan mempunyai empat alotropi. Bentuk stabil dari antimon adalah logam dengan warna biru-putih. Sedangkan, antimoni dengan warna kuning dan hitam menandakan  logam tak stabil. Antimon digunakan sebagai bahan tahan api, cat, keramik, elektronik dan karet.
7
Antimon dan senyawa-senyawanya adalah toksik  (meracun). Dalam dosis rendah, antimon menyebabkan sakit kepala. Dalam dosis tinggi, antimon akan mengakibatkan kematian dalam beberapa hari.
Unsur ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral. Kadang-kadang ditemukan sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide stibnite.
Antimon dimanfaatkan dalam produksi industri semikonduktor dalam produksi dioda dan detektor infra merah. Sebagai sebuah campuran, logam semu ini meningkatkan kekuatan mekanik bahan. Manfaat yang paling penting dari antimon adalah sebagai penguat timbal untuk baterai.


4.   Boron

Boron adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang B dan nomor atom 5. Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul Unsur boron tidak dianggap berbahaya, dan perlu penanganan spesial. Walau begitu, beberapa senyawa boron hidrogen sangat beracun dan memerlukan penanganan ekstra hati-hati.
ul sebagai asamothorboric dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi. Boron bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.
Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Boron mirip dengan karbon dalam memiliki kapasitas membentuk jaringan molekul dengan ikatan kovalen.



5.   Galium
Galium tidak terdapat dalam bentuk murni di alam. Galium sebenarnya lebih berlimpah dari timbal tapi lebih sulit diakses karena tidak terkonsentrasi selektif dalam mineral sehingga persebarannya cenderung luas.
Galium berbentuk padat pada suhu ruang, tetapi seperti merkuri, cesium, dan rubidium, akan menjadi cair bila sedikit dipanaskan.
Galium padat merupakan logam abu-abu kebiruan yang memiliki struktur kristal ortorombik, sedangkan galium murni memiliki warna keperakan.
Analog integrated circuit merupakan salah satu aplikasi paling umum untuk galium, dengan perangkat optoelektronik (kebanyakan dioda laser dan dioda pemancar cahaya) sebagai penggunaan terbesar kedua.
Galium memiliki sifat semikonduktor, terutama sebagai gallium arsendite (GaAs). GaAs dapat mengubah listrik menjadi cahaya dan digunakan dalam light emitting diodes (LED) pada berbagai layar alat elektronik dan jam tangan.

Pada semikonduktor intrinsik tidak terdapat elektron bebas sehingga bersifat isolator, meskipun karena pengaruh suhu resistivitasnya menurun, sehingga konduktivitasnya semakin meningkat seiring perubahan suhu.
Semikonduktor intrinsik pada suhu nol bersifat isolator. Tidak demikian pada semikonduktor ekstrinsik.
Semikonduktor banyak digunakan pada alat-alat yang menggubah energi listrik menjadi listrik, mengubah arus AC menjadi DC, menggubah energi panas menjadi listrik (solar cell), dan pada alat-alat pengukuran.
Pada peralatan elektronika, sebuah semikonduktor harus dibuat komponen. Ada dua jenis komponen yang terbuat dari bahan semikonduktor, yaitu : discrete/potongan, dan intergrated/kesatuan. Contoh komponen semikonduktor discrete yaitu dioda, transistor dan mosfet. Sedangkan contoh semikonduktor integrated adalah komponen IC.
Alat-alat elektronika yang menggunakan komponen semikonduktor dikenal dengan istilah solid state atau bentuk padat. Penggunaan komponen semikonduktor menggantikan fungsi tabung hampa yang dikenal dengan istilah vacum state atau bentuk hampa. Hal tersebut karena, ternyata komponen alaktronika yang menggunakan bahan semikonduktor dinilai lebih praktis, dan dari segi ukuran, komponen yang menggunakan bahan semikonduktor memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari pada tabung hampa, yang sudah diketahui memiliki kelemahan memerlukan ruang yang banyak, sehingga ukurannya jauh lebih besar daripada elektronika yang menggunakan bahan semikonduktor. Contoh alat elektronika pada zaman dahulu yang dibuat dengan semikonduktor dan paling fenomenal adalah radio transistor.


Semikonduktor Tipe N
Apabila bahan semikonduktor intrinsik (murni) diberi (didoping) dengan bahan bervalensi lain maka diperoleh semikonduktor ekstrinsik. Pada bahan semikonduktor intrinsik, jumlah elektron bebas dan holenya adalah sama. Konduktivitas semikonduktor intrinsik termasuk rendah, karena terbatasnya jumlah hole maupun elektron bebas tersebut. Jika bahan silikon didoping dengan bahan ketidak murnian (impuritas) bervalensi lima (penta-valens), maka diperoleh semikonduktor tipe n. Bahan dopan yang bervalensi lima ini misalnya antimoni, arsenik, dan pospor. 
Karena atom antimoni (Sb) bervalensi lima, maka empat elektron valensi mendapatkan pasangan ikatan kovalen dengan atom silikon sedangkan elektron valensi yang kelima tidak mendapatkan pasangan. Oleh karena itu ikatan elektron kelima ini dengan inti menjadi lemah dan mudah menjadi elektron bebas. Karena setiap atom depan ini menyumbang sebuah elektron, maka atom yang bervalensi lima disebut dengan atom donor. Dan elektron “bebas” sumbangan dari atom dopan inipun dapat dikontrol jumlahnya atau konsentrasinya.
Meskipun bahan silikon type n ini mengandung elektron bebas (pembawa mayoritas) cukup banyak, namun secara keseluruhan kristal ini tetap netral karena jumlah muatan positip pada inti atom masih sama dengan jumlah keseluruhan elektronnya. Pada bahan type n disamping jumlah elektron bebasnya (pembawa mayoritas) meningkat, ternyata jumlah holenya (pembawa minoritas) menurun. Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya jumlah elektron bebas, maka kecepatan hole dan elektron ber-rekombinasi (bergabungnya kembali elektron dengan hole) semakin meningkat. Sehingga jumlah holenya menurun.
Level energi dari elektron bebas sumbangan atom donor dapat digambarkan seperti pada gambar dibawah. Jarak antara pita konduksi dengan level energi donor sangat kecil yaitu 0.05 eV untuk silikon dan 0.01 eV untuk germanium. Oleh karena itu pada suhu ruang saja, maka semua elektron donor sudah bisa mencapai pita konduksi dan menjadi elektron bebas.
Bahan semikonduktor tipe n : karena atom-atom donor telah ditinggalkan oleh elektron valensinya (yakni menjadi elektron bebas), maka menjadi ion yang bermuatan positip. Sehingga digambarkan dengan tanda positip. Sedangkan elektron bebasnya menjadi pembawa mayoritas. Dan pembawa minoritasnya berupa hole.


Semikonduktor Tipe P
Apabila bahan semikonduktor murni (intrinsik) didoping dengan bahan impuritas (ketidak-murnian) bervalensi tiga, maka akan diperoleh semikonduktor type p. Bahan dopan yang bervalensi tiga tersebut misalnya boron, galium, dan indium. 
Seperti halnya pada semikonduktor type n, secara keseluruhan kristal semikonduktor type n ini adalah netral. Karena jumlah hole dan elektronnya sama. Pada bahan type p, hole merupakan pembawa muatan mayoritas. Karena dengan penambahan atom dopan akan meningkatkan jumlah hole sebagai pembawa muatan. Sedangkan pembawa minoritasnya adalah elektron.
Jarak antara level energi akseptor dengan pita valensi sangat kecil yaitu sekitar 0.01 eV untuk germanium dan 0.05 eV untuk silikon. Dengan demikian hanya dibutuhkan energi yang sangat kecil bagi elektron valensi untuk menempati hole di level energi akseptor. Oleh karena itu pada suhur ruang banyak sekali jumlah hole di pita valensi yang merupakan pembawa muatan.
Bahan semikonduktor tipe p : karena atom-atom akseptor telah menerima elektron, maka menjadi ion yang bermuatan negatip. Sehingga digambarkan dengan tanda negatip. Pembawa mayoritas berupa hole dan pembawa minoritasnya berupa elektron.


Kesimpulan

1.      Bahan semikonduktor adalah bahan yang daya hantar listriknya antara konduktor dan isolator.

2.      Ada 2 jenis bahan semikonduktor yaitu semikonduktor intrinsik (murni) dan semi konduktor ekstrinsik (tidak murni). Untuk semikonduktor ekstrinsik ada 2 tipe yaitu tipe P dan tipe N.

3.      bahan-bahan semikonduktor di antaranya adalah boron, karbon, nitrogen, aluminium, silikon, phosporus, galium, germanium, arsenik, indium, tin, dan antimony.

4.      bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah silikon dan germanium, terutama dalam pembuatan komponen elektronika.

5.      Semi konduktor instrinsik Semikonduktor instrinsik (murni) adalah semikonduktor yang tidak ataupun belum terkotori oleh atom-atom asing. Pada 00 k pita valensi penuh, pita konduksi kosong sehingga bersifat sebagai isolator.

6.      Bahan semikonduktor intrinsik adalah bahan semikonduktor yang terdiri dari satu unsur saja (murni)  antara lain : germanium (Ge), silikon (Si), selenium (Se), tellurium (Te), boron (B), dan lain-lain.

7.      Bahan semikonduktor ekstrinsik adalah bahan semikonduktor yang telah melalui proses doping.

8.      Proses doping adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (Impurity) pada semikonduktor yang murni (semikonduktor Intrinsik) sehingga dapat mengubah sifat atau karakteristik kelistrikannya.

9.      bahan semikonduktor ekstrinsik yang terdiri lebih dari satu unsur (campuran) yaitu : oksida tembaga (CuO), silikon karbit (SiC), dan mercury indium telluride (HgIn2Te4).

10.  Semikonduktor ekstrinsik sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenia, yaitu :
a.       N-Type Semikonduktor, Semikonduktor jenis ini pembawa muatannya (Charge Carrier) adalah elektron. Elektron bermuatan Negatif sehingga disebut dengan Tipe Negatif atau N-type.       
b.      P-Type Semikonduktor, Semikonduktor jenis ini kekurangan Elektron atau disebut dengan hole. Ketika pembawa muatannya adalah hole maka Semikonduktor tersebut merupakan Semikonduktor bermuatan Positif.
N-type semi konduktor dapat diperoleh dua pembawa muatan yaitu :
Ø  Elektron sebagai majority carrier 
Ø  Hole sebagai minority carrier

11.  P-type semi konduktor dapat diperoleh dua pembawa muatan yaitu:
Ø  1.      Hole sebagai majority carrier
Ø  2.      Elektron sebagai minority carrier

12.  Komponen-komponen Elektronika Aktif yang bahan dasarnya terbuat dari Semikonduktor diantaranya adalah :

Ø  Integrated Circuit
Ø  Transistor

Ø   Dioda




DAFTAR PUSTAKA

Darsono dan Suhadi. 1977. Ilmu Bahan Listrik I. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Menegah Teknologi.

Gillis, Nachtrieb and Oxtoby.2001. Principles of Modern Chemistry (Prinsip-Prinsip Kimia Modern). Jakarta:Erlangga.

Kitti, Sura. 2010. Bahan Ajar Persiapan Menuju Olimpiade Sains Nasional/Internasional SMA Kimia 1. Jakarta: PT Graha Cipta Karya.

Muhaimin. 1991. Bahan-bahan Listrik untuk Politeknik. Jakarta: Andi Offset.

Sumanto, Drs. 1996. Pengetahuan Bahan untuk Mesin dan Listrik. Jakarta: Andi Offset.



https://en.wikipedia.org/wiki/Germanium

http://teknikelektronika.com/prinsip-dasar-dan-pengertian-semikonduktor-semiconductor/

http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-isolator-konduktor-dan-semi-konduktor-menurut-ahli-fisika/

http://aktor-kimia.blogspot.co.id/2013/12/pembahasan-sifat-kimia-fisika-sumber.html

http://www.amazine.co/28309/galium-ga-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/

http://ilmubahanlistrik.blogspot.co.id/2012_09_01_archive.htm

http://www.nulis-ilmu.com/2015/07/mengenal-bahan-semikonduktor.html

http://majalah1000guru.net/2013/09/sekilas-semikonduktor/






DAFTAR PERTANYAAN

1.      Apa kelebihan dan kelemahan dari penggunaan bahan semikonduktor? (Al Faisal)
2.      Mengapa silikon dan germanium lebih banyak digunakan ketimbang bahan lainnya yang disebutkan dalam slide? (Erika Fitriani S)
3.      Apa saja contoh dari penggunaan bahan listrik semikonduktor dari silikon, germanium, boron, antimon, dan galium?(Wahyu Agung)
4.      Apa maksud penjelasan dari “Semikonduktor tidak mengikuti hukum Ohm” ?(Akbar Rahmat)
5.      Mengapa penggunaan silikon mampu menggantikan penggunaan tabung hampa udara yang telah ada sebelumnya?(Ovan Rizki)
6.      Bahan apa saja yang biasa digunakan untuk proses doping pada semikonduktor ekstrinsik?(Eka Mardiana)
7.      Mengapa semikonduktor bersifat sensitif?(Siti Bayani)


JAWABAN
1.      Kelebihan :
a.       Sifat konduktor dan isolatornya dapat diatur.
b.      Merupakan penghantar listrik yang skekuatan kelistrikannya dapat diatur, sehingga penggunaannya tidak terlalu membahayakan manusia.
c.       Bahan-bahannya mudah ditemukan dalam jumlah banyak.
d.      Dapat digunakan pada komponen untuk pembangkit listrik dari energi alternatif (sel surya).
e.       Jumlahnya banyak karena diproduksi secara massal.

Kekurangan :
a.       Sangat sensitif terhadap perubahan suhu.
b.      Dalam pembuatan komponen elektronikanya, bahan semikonduktor akan melebur pada suhu yang sangat tinggi ( contohnya silikon, akan melebur pada suhu 1000oC)
c.       Meskipun dapat ditemukan dalam jumlah yang banyak, namun konsentrasinya tersebar, dan tidak ditemukan dalam bentuk yang benar-benar murni, sehingga memerlukan serangkaian proses untuk memisahkannya dari batuan mineral.
d.      Mudah rusak, karena sensitif terhadap perubahan suhu.

2.      Silikon dan germanium lebih banyak digunakan, karena sifatnya yang relatif stabil pada perubahan suhu, dan umumnya bahan ini lebih mudah ditemukan ketimbang bahan semikonduktor lainnya. Selain itu, bahan ini juga tergolong aman, karena tidak beracun seperti boron, dan antimon yang penggunaannya dalam jumlah yang berlebih dapat mengakibatkan keracunan.

3.      Silikon : penyearah arus, dan transistor
Germanium : transistor dan sirkuit terpadu.
Antimon : dioda dan detektor infra merah.
Boron : dioda dan sirkuit terpadu
Galium : analog integrated circuit dan gallium arsendite (GaAs). GaAs dapat mengubah listrik menjadi cahaya dan digunakan dalam light emitting diodes (LED) pada berbagai layar alat elektronik dan jam tangan.

4.      Semikonduktor tidak mengikuti hukum Ohm





V= I. R
 

 Bahwa tegangannya tidak berbanding lurus dengan hambatan, karena hambatan pada semikonduktor tidak pasti, karena diakibatkan oleh perubahan suhu. Karena semikonduktor sangat peka terhadap suhu, sedangkan hambatan atau resistansi berbanding lurus dengan suhu. Tapi, dalam hal ini, suhunya berubah dalam waktu yang sangat cepat, sehingga nilai hambatannya pun berubah-ubah dalam waktu yang sangat cepat, sehingga nilai hambatannya tidak pasti.

5.       Penggunaan komponen semikonduktor menggantikan fungsi tabung hampa yang dikenal dengan istilah vacum state atau bentuk hampa. Hal tersebut karena, ternyata komponen alaktronika yang menggunakan bahan semikonduktor dinilai lebih praktis, dan dari segi ukuran, komponen yang menggunakan bahan semikonduktor memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari pada tabung hampa, yang sudah diketahui memiliki kelemahan memerlukan ruang yang banyak, sehingga ukurannya jauh lebih besar daripada elektronika yang menggunakan bahan semikonduktor.

6.      Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk proses doping, yaitu : Arsenic, Indium dan Antimony. Bahan-bahan ini disebut dopant. Kemudian, bahan semikonduktor yang terdiri lebih dari satu unsur (campuran) yaitu : oksida tembaga (CuO), silikon karbit (SiC), dan mercury indium telluride (HgIn2Te4).

7.      Bahan semikonduktor bersifat sensitif, karena bahan ini sangat peka terhadap perubahan suhu. Karena, perbedaan suhu sedikit saja, sudah membuat bahan semikonduktor dapat bersifat konduktor atau isolator. Selain itu, pada sifat kimianya, kebanyakan bahan semikonduktor termasuk dalam ikatan kovalen raksasa, di mana salah satu sifat kovalen raksasa adalah bersifat keras, namun rapuh. Mengapa rapuh, karena pada perubahan suhu di titik tertentu mampu mengubah pola atom yang tersusun pada bahan semikonduktor itu sendiri, hal inilah yang nantinya akan menyebabkan bahan semikonduktor dapat bersifat konduktor atau isolator.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa

3 Macam Interaksi Cahaya pada Materi