Cascade Transformer (Transformator Cascade/Trafo Cascade)

1. Pada kondisi apa Cascade Transformer dapat digunakan? 

Jawaban :




Gambar diatas menunjukan Cascade Transformers dimana trafo pertama adalah tanah bersama dengan tangkinya. Trafo kedua disimpan pada insulator dan dipertahankan pada V2, tegangan output dari unit pertama diatas tanah. Belitan tegangan tinggi dari unit ini terhubung ke tangki unit ke dua. Belitan tegangan rendah dari unit ini disupply dari belitan eksitasi dari trafo pertama yang diseri dengan belitan tengan tinggi trafo pertama pada akhir tegangan tingginya. Rating dari belitan eksitasi hampir identik dengan sisi primer atau belitan tegangan rendah. Hubungan tegangan tinggi dari belitan trafo pertama dan belitan eksitasi terminal diambil dari bushing ke trafo kedua. Dengan cara yang sama trafo ketiga disimpan pada insulator diatas tanah pada tegangan 2V2 dan di supply dari trafo kedua. Jumlah tahapan dari susunan jenis ini biasanya dua atau empat, tetapi sangat sering, yang digunakan adalah tiga tahap untuk memfasilitasi operasi tiga-fasa sehingga  dapat diperoleh antar line-line.
Pasokan ke unit dapat dipertahankan dari genset motor atau melalui regulator induksi untuk variasi tegangan output. Jumlah tegangan dari lilitan utamanya biasanya sebesar 230 volt atau ada juga yang sebesar 400 volt untuk unit trafo yang lebih kecil, hingga 100 kVA. Untuk output biasanya dihasilkan sebesar 3,3 KV, 6,6 KV, dan 11 KV.




2. Apa kelebihan dan kekurangan Cascade Transformer? 

Jawaban :


Kelebihan cascade trafo:
a. Dapat menaikkan tegangan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan trafo biasa
b. Karena menghasilkan tegangan yang sangat besar, gardu tidak membutuhkan sumber energi yang besar jika ada permintaan yang melunjak
c. Memiliki dispasi daya yang rendah. Dengan dispasi daya yang rendah ini, maka energi yang terbuang menjadi panas sedikit, sehingga jumlah energi yang terbuang tanpa bisa dimanfaatkan lebih sedikit.
d. Memiliki sistem pendingin yang alami dan cukup baik.
e. Dapat dipindahkan dan pada dasarnya perakitannya mudah

Kekurangan cascade trafo:
a. Bentuk yang berat dari lilitan utama untuk langkah-langkah yang lebih rendah
b. Dianggap tidak efisien baik dari material didalamnya maupun tempat yang diperlukan (karena bentuk fisiknya yang terlampau besar, maka dianggap memakan banyak tempat)
c. Selain memakan banyak ruang (tempat) pembuatan skemanya dianggap rumit dan biasanya menghabiskan biaya yang mahal.



3. Bagaimana penerapan Cascade Transformer?

Jawaban :




Sumber input dihubungkan dengan lilitan 3P. Lilitan akan menginduksi lilitan lain yang terdapat di trafo 1Tegangan rendah, dihubungkan kepada ‘ l’ (trafo I),trafo ini dirancang untuk keluaran (output) tegangan rendah,seperti halnya dengan kedua trafo lainnya . tegangan induksi yang ada pada lilitan ‘ 3’ merupakan pasokan input utama untuk unit trafo II bertegangan tinggi. atau lilitan sekunder ‘ 2’ lalu rangkaian dihubungkan, sedemikian sehingga suatu voltase 2V diproduksi dengan Penambahan itu.langkah III tidak memerlukan apapun penjelasan lebih lanjut .Tidak lipa tangki/tank trafo dibumikan; tangki/tank trafo II dan III ada pada tekanan tinggi, yakni V dan 2V di atas bumi, dan harus yang sesuai dibatasi. Sampai h.t.tabung-bantalan antaran dari coil ‘ 3’ seperti halnya pencabangan tegangan tinggi. lilitan pada trafo yang berikutnya . Jika tagangan tinggi yang timbul ada pada lilitan dari tiap trafo mid-point jenis potensial, tangki/tank ada di potensi 0.5V, 1.5V dan 2.5V yang berturut-turut,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa

SEMIKONDUKTOR

3 Macam Interaksi Cahaya pada Materi